Tuesday, October 25, 2011

Hati Seorang Lelaki

Andainya dia tahu,
Apabila saya jatuh cinta,

dia itu tidak semestinya punya segalanya,
Tetapi dia itu adalah segalanya di hati saya.

Andainya dia tahu,
Apabila saya itu mengalirkan air mata,
Itu bukan bermakna saya lelaki yang lemah,
Tetapi saya sedang mencari kekuatan,
Untuk terus tabah mencintai dia itu.

Andainya dia tahu,
Apabila saya marah,
Memang saya tidak mampu mengawal perasaannya,
Tapi percayalah, itulah maknanya,

saya sangat mengambil berat dan menyayangi orang itu.

Lihat saja pasangan yang baru bercinta, mereka jarang bergaduh.
Tetapi percayalah semakin bertambah sayang mereka pada seseorang,
Semakin pula banyak pertelingkahan yang berlaku.

Andainya dia tahu,
Apabila saya bercakap banyak,

saya tidak pernah bermaksud untuk membuat anda rimas,
Tapi saya mahu dia mengenalinya dengan lebih dekat.

Andainya dia tahu,
Apabila saya berkata saya mahu kamu berubah,
Itu bukan bermakna saya tidak mahu menerima anda seadanya,
Tetapi
saya mahu menjadikan anda lebih baik,
Bukan untuk
saya ,
Tetapi untuk masa depan anda.

Andainya kamu tahu,
Apabila
saya cemburu dan tidak percayakan anda,
Bukan bermakna
saya tidak sayang,
Tetapi
saya terlalu sayangkan anda,
Dan masih menganggap anda anak kecil,
Yang masih memerlukan sepenuh perhatian.

Kadang kadang
saya terlalu risau sekiranya terlalu percaya,
Anda akan mengkhianati kepercayaan yang diberi,
Naluri kelakian sangat kuat,
 
saya hanya mahukan yang terbaik untuk anda.

Andai kamu tahu,
Apabila saya merajuk,
Jangan kata saya mengada-ngada.

saya bukannya mahu dipujuk dengan godaan
atau hadiah sedozen,
Tetapi cukup dengan perhatian
yang boleh buat saya rasa dihargai.

Andai kamu tahu,
Apabila saya jarang mengatakan ' i love you ',
Itu tidak bermaksud saya tidak mencintai
Tetapi saya mahu kamu itu merasai sendiri cintanya,
Bukan hanya hadir dari kata-kata
Tetapi juga melalui bahasa tubuhnya.

Andai kamu tahu,
Apabila saya kata saya rindu sama kamu,

saya benar-benar maksudkannya.
Apabila berjauhan, bayanganmu akan sentiasa bemain di mata.

Tuesday, October 18, 2011

Nasihat Agar Berjaya Dari Rendah Diri

  setelah tadi saya melihat facebook teman-teman saya,saya sangat rendah diri terhadap diri saya,melihat mereka mendapat kehidupan yang berjaya padahal saya tidak.membuat saya marah kenapa saya tidak seperti mereka.alang indahnya jika saya berjaya dari dulu.tapi setelah saya mencari  cara untuk berjaya,saya tahu masih banyak kesempatan lagi saya masih muda..dan saya tahu saya harus menuai,seperti apa yang tertulis dalam bible.apa yang kamu tuai itulah yang kamu dapat..benar saya pegang ayat-ayat itu di dalam hatiku..saya akan berusaha walaupun mereka yang tidak tahu menganggap aku bodoh..success here i come.

 1. Success is a moving target

Be honest, what’s success for you?
  • Is it about launching a product and having people buy it?
  • Is it about having respect from your peers and mentors?
  • Is it about doing what you love so you can care for your family?
Too many people don’t create their own definition of success. They chase an idea they’ve patched together from what they’ve read, observed, or think they should be aiming for.
Do you know the feeling of not being wholly convinced that you’re pursuing the right success for you, but you’ve carried on regardless? That’s not how real success is achieved. Because even if you’re outwardly successful, you’ll feel disconnected from it. Achieving the wrong kind of success will always feel hollow.

2. Success is the wrong motivator

It’s too often based on extrinsic factors — the things you believe success can deliver.
Whether it’s physical goods, the feeling that you’ve “made it,” or thinking you’ll be free of worry and stress, these are all externalized projections about what a successful lifestyle will bring you.
When you make decisions based on an external motivator, it’s much easier to second-guess yourself. Motivation that comes from within is much more grounded and more powerful.

3. Success isn’t here, now

If you’re working hard to make something happen, it’s easy to dream about the moment you become successful. We all tend to fantastize about that big pay-off for all our hard work.
That kind of success is always elusively around the next bend. Just a few more weeks or months away. Just a bit more work, and you’ll finally be successful.
But what about now? What’s stopping you from feeling like a success right now, this very moment? Waiting for success in the future takes you out of the game in the present.

4. Success does not eliminate worry or fear

Being successful does not change how your brain works.
Success often increases worry and fear, as you question how you can repeat it or worry about losing it.
What eliminates worry and fear is shifting the patterns of thinking that result in self-doubt and second-guessing.

5. Success is limited by confidence

Perhaps most important, any success you might experience is limited by your self-confidence.
If success is achieved by taking repeated, meaningful action, then what happens if you’re not confident enough to take the actions that scare the crap out of you?
What will you do when things go wrong? Without confidence, you’ll be more inclined to retreat, beat yourself up, and reinforce a negative self-image. Nasty.
Placing your efforts on being a “successful person” is putting energy into the wrong place. It’s allowing in the complications I’ve listed above (and there are more that I haven’t listed) and ignoring how you’re thinking about what you’re doing and how you’re doing it right now.
Instead, what I’m suggesting is that you place your focus squarely on becoming a confident person, rather than a successful one.

Friday, October 14, 2011

Umur 20 Here i Come

                                                                                                                                                                                          as I turn to 20 next month I presented this song to God as He has been maintaining, protecting, guiding, loving, forgiving, and the most priceless thing, died for me.thank for taking care of me god..i love you father.
ya bapa selama ku hidup ku sangat bersyujur padamu kerna menjaga aku.benar apa yang tertulis dalam lirik ini,semakin lama semakin aku akan menyembah tuhan di dalam apa segalapun..selamanya benar selamanya aku akan ikut kemana saja yg iya ingin aku pergi maka aku akan bangkit lalu berjalan ke destinasinya,
haha saya kadang-kadang tersenyum ketawa memikirkan sewaktu saya masih kecil,saya sangat rendah diri dengan banyak hal,ya perasaan malu selalu ada..terutamanya sewaktuku di gereja melihat pemudapemudi di gereja kami sangat aktif dan bersemangat bila menyanyikan lagu penyembahan dan pujian atau pemain musik saya sangat terpegun dan kagum melihat mereka.saya berkata dalam hati kami,tuhan saya mau jadi seperti mreka,haha sewaktu saya menaip ayat ini juga saya ketawa kerna setelah tubuhku meloncat dewasa umurku sudah dewasa,bukan itu yang tuhan cari tapi hati yang menyembah dia cari,ketika saya menyanyikan lagu puji dan penyembahan saya hanya ingin mencari sedetik bersama tuhan,saya tidak perduli pada orang yang di kanan atau kiri apa yang ingin katakan katalah,apa yang ingin hanya menjaga hati bapa..percaya atau tidak bapalah yang sentiasa menjaga hati kita.

Tuesday, October 11, 2011

Jom Bagi Ikan Makan

Kagum

Saya sering kagum terhadap orang lain.

Contoh: kagum melihat org yg sgt disiplin thd waktu. Saya belajar untuk tepat waktu.
Melihat org yg mudah memberi, saya belajar untuk memberi.
Melihat org yg rapi saya pelajari bagaimana mereka mempersiapkan segala sesuatu dgn teratur, dan masih banyak lagi…
Menurut saya hidup ini tidak lepas dari proses belajar dan belajar, karena saya sadar bahwa manusia bukan mahluk sempurna.
Saya berharap dengan tulisan saya ini, kita mulai melihat kelebihan org untuk mengikis kekurangan2 kita.
yang benar jerry ajang

Monday, October 10, 2011

Pimpinan Tuhan

Diambil dari Mzm 23, berikut tanda kalau kita kehilangan pimpinan Tuhan:
  • TUHAN tidak lg menjadi gembala kita. (mzm 23 : 1a)
  • Kita kekurangan hikmat,sukacita,segala sesuatu yg baik dr TUHAN. (mzm 23 : 1b)
  • Kita tidak mengalami pewahyuan dr TUHAN. (mzm 23 : 2a)
  • Hidup kita tidak tenang,terburu-buru,emosional. (mzm 23 : 2b)
  • Sering salah dalam mengambil keputusan. (mzm 23 : 3b)
  • Dalam keadaan sulit kita tidak merasakan adanya pertolongan TUHAN. (mzm 23 :4)
Bagaimana kembali kepada pimpinan TUHAN?
Diam,Tenang (mzm 46 : 11, yes 30 : 15-16)

teman-teman harus baca..
and leave coment

Must Watch...

Hari ini, Senin, 10 October 2011. Saya nonton Kungfu Panda 2.Gosh i love it so much.....
“Inner peace…” begitu kata guru kungfunya si Po di awal-awal cerita. Ternyata “jurus” inner peace inilah yang akhirnya membuat Po memenangkan peperangan melawan seekor merak jahat yang telah membuat Po terpisah dari orangtuanya.
Banyak hal saya pelajari dari film ini. Pertama, “inner peace”. Menurut saya konteksnya begini: ketika damai sejahtera dari Tuhan itu memenuhi hati kita, maka situasi chaos apapun yang terjadi di sekeliling akan membuat kita tetap berkepala dingin, dan merasakan ketenangan supranatural. (supranatural berarti tidak ada alasan kasat mata yang bisa kita jadikan dasar untuk jadi tenang, tapi semua karena ketenangan yang supranatural alias dari Tuhan).
Kedua, keputusan diri sendiri. Si Po yang dibohongi oleh si merak jahat Shen, pada akhirnya tahu bahwa orangtuanya sangat menyayangi dirinya. Mereka meninggalkan Po justru supaya Po selamat dari kejaran para prajurit Shen yang diperintahkan untuk membunuh semua panda di negerinya karena tidak mau ramalan bahwa Shen akan dikalahkan oleh kekuatan putih-hitam (seperti warna bulu panda). Po akhirnya menemukan kedamaian itu, inner peace, setelah tahu betapa orangtuanya menyayangi dia. Berbeda dengan Shen. Dia juga tahu orangtuanya menyayanginya, tapi, dia memilih untuk membenci mereka. Didikan keras ortunya justru membuat dia kepahitan, sekalipun didikan itu untuk kebaikannya, yaitu supaya Shen tidak semakin jahat. Keputusan Po, membawanya kepada kemenangan atas peperangan melawan Shen. Sebaliknya, keputusan Shen menyimpan sakit hati kepada orangtuanya, membawanya kepada kematian.
Film yang lucu (walaupun tidak selucu yang pertama), dan sarat pelajaran kehidupan, Kungfu Panda 2… It’s recommended!!

Sunday, October 9, 2011

Apakah Character Baik

Saya pernah melemparkan pertanyaan, “Kamu paling tak tahan dengan orang yang seperti apa?”
Berikut jawaban-jawabannya:
  1. suka fitnah
  2. egois
  3. licik
  4. mengada-gada
  5. gila kuasa
  6. meningggi diri terlalu cepat
  7. tidak menghargai hal-hal kecil dan memberikan yang terbaik ketika dipercaya untuk melakukan hal-hal kecil
  8. cakap “ya” tapi tidak melakukan/mengerjakan
  9. tak mau kalah
  10. berlagak pintar (walaupun memang pintar, kalau sudah “action”… sayanglah… takda class dah…)
  11. emosional
  12. selalu merasa benar, jadi tidak mau minta maaf
  13. suka bohong
  14. cemburu/iri hati
  15. suka merendahkan orang lain
  16. muka dua talam
Jadi, karakter baik itu lawan dari itu semua…. yang saya simpulkan dalam 2 kata, Rendah Hati. Orang yang rendah hati tidak akan melakukan hal-hal di 16 nombor tadi… (Apakah kita punya karakter baik? Jawab sendiri2…)
Sebaliknya, skill yang tinggi, justru tidak ada nilainya, waktu orang itu tidak punya karakter yang baik. Orang boleh pintar, cantik, ganteng, kaya, tapi waktu karakternya tidak baik….. saya cuma mau katakan: “sayang...”
 Seandainya dunia ini dipenuhi orang-orang dengan karakter yang baik (it’s not easy, saya juga “jatuh-bangun” dalam membangun karakter yang baik) pasti hidup kita busy, hidup orang lain juga jadi ikutan karena karakter baik kita!!

Saya Minta Maaf / I am Sorry

Bukan kebetulan kalau pagi saya mendengar kotbah pastor magdelinna. Tentang mengampuni. Orang yang menyimpan kebencian, kepahitan dalam hatinya kepada orang lain, siapapun itu, cenderung merusak hidupnya sendiri, tanpa ia sadari. Jadi ketika kita mau mengampuni orang yang pernah menyakiti hati kita, maka kita sedang membebaskan seorang tawanan dari penjara. Siapakah itu? Diri kita sendiri.
Di situ diceritakan tentang seorang perempuan yang mengalami kecenderungan sejak ia kecil. Ketika dewasa dia jatuh ke dalam kehidupan seks bebas. Ada juga kisah tentang seorang pemuda, yang diusir ayahnya yang pemabuk karena berusaha membela ibunya dari ajaran si ayah. Dia nyaris bunuh diri karena tidak tahu kehidupannya akan jadi seperti apa di luar rumah. Tapi Tuhan sendiri yang “bersuara” secara bisikan kepadanya tepat saat dia mau melompat dari pinggiran jambatan. Tuhan berkata bahwa SAYAlah yang akan jadi ayah kamu… (mengharukan)I wanna cry again…
. Beberapa tahun lalu, saya ingat bahwa saya pernah bertemu mendengar kotbah di sebuah gereja yang amat sangat nyaman. Saya diajak sahabat untuk mendengar kotbahnya. Selama “sesi” wawancara, saya dan sahabat terdiam seribu bahasa. Terkejut mendengar kalimat-kalimat “pahit” yang keluar dari mulutnya, mengritik habis seorang pendeta. Hmm…mungkin kepahitan itu juga yang membawanya ke dalam sebuah kehidupan “rusak” yang dia ceritakan sendiri secara gamblang lewat buku tersebut.
Yang saya pelajari hari ini adalah, mengampuni jauh lebih penting untuk dilakukan ketimbang menyimpan sakit hati. Betapapun memang sulit untuk mengampuni, tetapi hari ini saya belajar bahwa kebencian dan kepahitan yang mungkin akan saya simpan di kemudian hari (saya tidak dapat menghentikan orang lain yang secara sadar atau tidak menyakiti saya seolah saya memiliki remote control yang boleh berganti channel kehidupan), pastinya akan membawa saya ke dalam sebuah kehidupan yang “rosak”, tanpa saya sadari. I don’t want that.
Dan untuk kesalahan apapun yang saya lakukan kepada orang lain, saya mau berkata, “I am sorry…”. Maafkanlah saya. Ampuni saya, dan silakan menikmati hidup dalam anugrah Tuhan yang berlimpah-limpah itu….

Saturday, October 8, 2011

It Not Alway About The Money!!Damn It



Yeah yeah
Well, keep the price tag
And take the cash back
Just give me six strings and a half stack
And you can, can keep the cars
Leave me the garage
And all I...
Yes all I need are keys and guitars
And guess what, in 30 seconds I'm leaving to Mars
Yeah we leaving across these undefeatable odds
It's like this man, you can't put a price on a life
We do this for the love so we fight and sacrifice everynight
So we aint gon stumble and fall never
Waiting to see, I've seen a sign of defeat uh uh
So we gon keep everyone moving their feet
So bring back the beat and then everyone sing
It's not about

Wednesday, October 5, 2011

Live Like There No Tommorow

another day another life saya sungguh bosan kadang2 dengan kehidupan ini..well hari ni cerah sikit aku punya hari sebab kwan2 buat aku ketawa..saya sangat bersyukur kerna mempunyai teman yang sentiasa ada di sisi walaupun teman2 biasa,pada hari ini juga saya berharap tuhan mempunyai rencana yang lain di hidupku,well perkerjaan baruku ini agak membosankan..
saya rasa saya ingin mencari pengalaman yang lain,saya letih dengan kehidupan bergini,saya tak pernah merasakan perkerjaan bagus atau sesuai dengan saya.kata orang semua kerja sama,semua kerja letih kata orang.betul kata orang,tapi bagi not good enough.it gonna be more to life,than just work,work,work..stupid me..SO WHAT..dalam permikiran aku sekarang i tired and i need to save my life right now,begin with START  studies..
studies bila diingatkan balik time aku kat sekolah dulu,aku bukanlah pelajar yang cermelang sanggat..but dont tell me i doesn;t  i try everything..aku belajar pernah sekali saya belajar sampai malam tapi hasilnya..i fail..banyak kali i tell myself am i stupid!!!
seluruh tenaga dan pikiran saya time lemah.hingga kemarin saya tiba-tiba  seperti orang bodoh.yah saya merasa putus asa, pesimis, kalut, tak ada semangat. yang ada dipikiran saya hanya ingin berhenti.meninggalkan semua yang membuat saya pusing disini..kerja dan segala saki baki gaji. rasanya mau pengsan sekali..
pagi itu, tekad saya sudah bulat.saya ingin berhenti.entah apa yang ada dipikiran saya hingga saya punya keinginan seperti itu.bodoh?? pastinya..tapi memang itu yang saya rasakan. saya stres dan tidak bisa mengontrol diri saya. dan itu sangat memalukan.
klo bicara soal putus asa jadi ingat waktu itu pernah dengar dari sesorang kalau sebenarnya dulu saat kecil kita tak punya rasa putus asa. saat mulai duduk, merangkak, hingga belajar berjalan. seorang bayi yang mulai tumbuh besar selalu ingin belajar melakukan itu semua meskipun tidak mudah. karena ketika seorang bayi ingin belajar berjalan, tak ada waktu yang singkat untuk itu butuh waktu dan prosesnya tak mudah. tak jarang bayi itu harus tersungkur atau terjatuh karena kaki-kaki kecilnya belum kuat menopang badannya. namun mereka tiada putus asa, mereka tetap bangkit lagi, mencoba berjalan kembali, jatuh lagi, bangun lagi hingga mereka bisa berjalan. mereka lakukan itu ..tanpa putus asa.
namun seiring berlalunya waktu, dan bayi kecil itu mulai tumbuh besar dan dewasa, Tuhan memberikan sedikit demi sedikit rasa putus asa itu. mulai ada rasa putus asa dalam diri mereka. 
mungkin begitu pun dengan saya..rasa pasrah karena tak bisa selalu mengelanyut dalam fikiran saya. saya cuma bisa menangis, menyesali mengapa saya tidak bisa melakukannya tanpa berusaha mencoba untuk kembali mencoba dan memperbaikinya..hmm..begitu sulit bagi diri saya. kadang sempat berfikir sebodoh itukah saya...
bagitahu saya teman sebodoh itukah saya..please live comment..sebodoh itukah saya?

Sesungguhnya Kamu Yang Peduli Hidupmu

 Beberapa hari yg lalu, baca bukunya Brian Tracy, Change your thinking change your life. Ada kalimat menarik yg dalamnya: tidak ada yg peduli pada Anda, kenyataannya hanya Anda yg peduli pada diri Anda.Ini bukan ajakan untuk berbuat anti sosial, kriminal, gosip, buang masa, atau yg semacamnya.sebenarnya, kitalah yg bertanggung jawab atas pilihan dan keputusan yang kita ambil. Dan kitalah yang PALING TERPENGARUH atas pilihan dan keputusan yang kita ambil, bukan orang lain. DAn setelah kita kena pengaruh keputusan tersebut, sedikit pula orang yang peduli.Jadi, ini terserah Anda. Aturan apakah yang penting itu? Aturan so-called "komunitas tertentu"? Ataukah aturan hukum "jika menyatakan cinta, maka dipenjara"? Apa akibatnya jika kamu "melanggar" aturan tersebut?Jika aturan itu memang norma hukum, agama, atau moral, yang berimplikasi merugikan diri sendiri atau orang lain jika dilanggar dengan aksi menyatakan cintamu itu, ya mungkin perlu dipertimbangkan untuk tidak menyatakannya. Btw, saya tidak tahu ada norma yg melarang "menyatakan cinta".Jika tidak ada yg dirugikan, lakukan saja.Setuju dengan keputusan. Dulu, belum ada internet (masih diriset di Pentagon), belum ada friendster dan facebook, belum ada ponsel, jadi sulit untuk saling berkenalan.Belajar dari pengalaman hidup (tersebut), maka benarlah apa kata Brian Tracy. Lakukan apa saja yg kita inginkan setelah kita timbang2 manfaat dan mudharatnya. Tapi jangan pernah melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu karena khawatir terhadap komentar orang lain -siapa pun orang itu. Hidup Anda adalah milik Anda. Jika Anda tidak mengendalikannya, orang lain-lah yang akan mengendalikannya. Sad, but true!